Rabu, 15 Februari 2017

REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI, SIAP HADAPI TANTANGAN INDUSTRI


lpmindustria.com – Pendidikan Vokasi kini mendapat perhatian khusus bagi pemerintah Indonesia. Revitalisasi pendidikan vokasi tingkat perguruan tinggi, akan dituangkan dalam rencana-rencana strategis yang telah dikoordinikasikan dengan 5 kementerian sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam upaya mempersiapkan lulusan yang siap diterjunkan di dunia industri.
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, khususnya Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Hal ini terkait dengan daya saing tenaga lokal dalam menghadapi gempuran tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Berangkat dari hal tersebut, pengembangan pendidikan vokasi kini menjadi fokus utama bagi Kemenristek dikti. Pasalnya, pendidikan vokasi merupakan pencetak lulusan terampil siap kerja yang akan mengisi sektor-sektor industri, sehingga dapat bersaing dengan lulusan luar negeri di era globalisasi saat ini.
Revitalisasi menjadi langkah terobosan Kemenristek Dikti guna menyesuaikan kualitas dan fokus pendidikan vokasi yanglink and match dengan dunia industri. Saat ditemui usai kunjungan ke Politeknik yang berada di Surabaya, M Nasir selaku Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), mengusung konsep 70% praktek dan 30% teori menjadi proporsi yang harus diimplementasikan pendidikan vokasi. Rencana tersebut lalu dituangkan dalam sistem pembelajaran 3+2+1 yaitu 3 semester di kampus, 2 semester di industri, dan 1 semester di kampus atau industri.
Bukan sekedar persiapan dalam konsep pengajaran, M Nasir selaku Menristekdikti menuturkan bahwa pendidikan vokasi juga akan diisi oleh pengajar dari dunia industri. “Pendidikan vokasi tidak memerlukan dosen S-2, dikarenakan pendidikan vokasi membutuhkan pendidikan untuk kerja, “ungkapnya di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (06/12/2016).
Dalam komposisi kouta pengajar yang akan ditetapkan nantinya, Nasir menjelaskan bahwa persentase pengajar dari kalangan dosen dan dunia industri adalah sama. Selain itu beliau juga mengungkapkan bahwa nantinya tenaga pengajar vokasi tidak harus lulusan magister. Hal itu sontak menuai pro dan kontra. “Ide tenaga pengajar vokasi tidak harus memenuhi standart pendidikan S2, tentu bertentangan dengan pasal 46 ayat (2) UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosennya, karena kini dosen harus memiliki kualifikasi minimum lulusan magister untuk program diploma atau program sarjana.” ungkap Anang Hermansyah selaku anggota komisi X DPR RI. Oleh karena itu, Anang menyarankan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) agar pelaksanaan pendidikan vokasi tidak menabrak hukum yang berlaku. Dimana Perppu tersebut berisi tentang syarat kualifkasi dosen atau tenaga pengajar yang tidak mengharuskan  magister atau S2.
Selain permasalahan tenaga pengajar, pendidikan vokasi nampaknya masih belum populer bagi masyarakat Indonesia. Akibatnya, berdasarkan data Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, jumlah mahasiswa vokasi di Tanah Air hanya 5.6 persen dari seluruh total  mahasiswa diIndonesia. Jumlah tersebut, jauh lebih kecil dibanding Negara Austria yang memiliki 78 persen mahasiswa vokasi.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian terkait, diantaranya Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi dan BUMN bisa kerjasama untuk mewujudkan jutaan vocational school dan vocational training. “Kalau kita saja, apalagi hanya Balai Latihan Kerja (BLK), tidak mungkin bisa menciptakan pelatihan besar-besaran,” ungkap Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas diakhir tahun. Ia mengungkapkan bahwa semua sector harus mendukung, baik itu pemerintah maupun swasta. Oleh karena itu, kedepan kita akan membuat kebijakan agar pihak swasta dapat berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan vokasi tanah air.
CV. Raya Teknik Indonesia Menjual FILTER (Air Filter, Fuel Filter, Oil Filter, Hydraulic Filter, Transmission Filter, dll) dan SPARE PART khusus untuk ALAT BERAT (HEAVY EQUIPMENT), GENSET , INDUSTRI, TRUCK dengan merek :

- Genuine (KOMATSU, CATERPILLAR, MITSUBISHI, dll)
- DONALDSON
- FLEETGUARD
- BALDWIN
- MANN
- RACOR
- FHAS
- GRIFFIN
- SAKURA
- HENGST
- PROGUARD
- JIMCO
- UNION
- dll.

Menerima PEMBUATAN Filter sesuai dengan spesifikasi dari Customer. 

* Harga Filter Udara,Filter Oli, Filter Solar dan Filter Hidrolis yang kompetitif.


Untuk stock dan harga, silahkan hubungi :

Marketing

Rico 081217696856 (Whatapps)
Website: http://distributorfilter.blogspot.co.idhttp://rayateknikindo.blogspot.co.id/
                rayateknikindo.indonetwork.co.id
Email : rayateknik.indo@gmail.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar