Senin, 12 Juni 2017

Perkembangan Industri di Indonesia



A. Perkembangan Industri di Indonesia.

            Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya. Dengan demikian, industri merupakan bagiaan dari proses produksi. Bahan-bahan industry diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industry itu disebut dengan peridustrian. Industry (perindustrian) di Indonesia merupakan salah satu komponen perekonomian yang penting. Perindustrian memungkinkan perekonomian kita berkembang pesat dan semakin baik, sehingga membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional. 

     industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial Ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat Industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi Teknologi.

Pada tahun 1920-an industri modern di Indonesia semuanya dimiliki oleh orang asing, walau jumlahnya hanya sedikit. Setelah Indonesia merdeka, Tahun 1951, pemerintah meluncurkan RUP (Rencana Urgensi Perekonomian). Program utamanya menumbuhkan dan mendorong industri kecil pribumi dan memberlakukan pembatasan industri besar atau modern yang dimiliki orang Eropa dan Cina. Pada tahun 1957 sektor industri mengalami stagnasi dan perekonomian mengalami masa teduh, pada tahun 1960-an sektor industri tidak berkembang. Perkembang sektor industri sejak orde baru Akibat karena situasi polotik yang bergejolak, juga disebabkan kurangnya modal dan tenaga ahli yang terampil. Pemberlakuan dua undang-undang baru, PMA tahun 1967 dan PMDN tahun 1968 ternyata mampu membangkitkan gairah sektor industri.


B. Masalah Keterbelakangan Industrialisasi di Indonesia.

            Keadaan sektor industri selama tahun 1950-an dan 1960-an pada umumnya tidak menggembirakan karena iklim politik pada waktu yang tidak menentu. Kebijakan perindustrian selama awal tahun 1960-an mencerminkan filsafat proteksionalisme dan eatisme yang ekstrim, dengan akibat kemacetan produksi. Sehingga produksi sektor industri praktis tidak berkembang (stagnasi). Selain itu juga disebabkan karena kelangkaan modal dan tenaga kerja ahli yang memadai.

            Perkembangan sektor industri mengalami kemajuan yang cukup mengesankan pada masa PJP I, hal ini dapat dilihat dari jumlah usaha, tenaga kerja yang di serap, nilai keluaran yang dihasilkan, sumbangan devisa dan kontribusi pembentukan PDB, serta pertumbuhannya sampai terjadinya krisis ekonomi di Indonesia.

faktor-faktor pembangkit industry di Indonesia antara lain
·        Struktur organisasi
            Dilakukan inovasi dalam jaringan institusi pemerintah dan swasta yang melakukan impor . Sebagai pihak yang membawa,mengubah, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi.
·        Ideologi
            Perlu sikap dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan suatu teknologi apakah menganut tecno-nasionalism,techno-globalism, atau techno-hybrids.
·        Kepemimpinan
            Pemimpin dan elit politik Indonesia harus tegas dan cermat dalam mengambil keputusan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun luar negeri

Faktor-Faktor yang dapat menghambat perkembangan perindustrian adalah:
·        Keterbatasan teknologi
            Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektivitas dan kemampuan produksi.
·        Kualitas sumber daya manusia
            Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru.
·        Keterbatasan dana pemerintah
            Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi.
            Industrialisai di Indonesia mengalami kemunduran mulai dari semenjak krisis Ekonomi terjadi di tahun 1998, hal ini terjadi karna suhu politik yang tidak stabil pada saat itu. Akan tetapi kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan Investasi pada industri dalam negeri, tetapi indonesia lebih memfokuskan kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri. Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia dikuasai oleh produk produk luar.


C. Kebijakan Industrialisasi.

Pemerintahan orde baru melakukan perubahan-perubahan besar dalam kebijakan perindustrian. Ada tiga aspek kebijakan ekonomi orde baru yang menumbuhkan iklim lebih baik bagi pertumbuhan sektor industri. Ketiga aspek tersebut adalah:
1.                  Dirombaknya sistem devisa. Sehingga transaksi luar negeri menjadi lebih bebas dan lebih sederhana.
2.                  Dikuranginya fasilitas-fasilitas khusus yang hanya disediakan bagi perusahaan Negara, dan kebijaksanaan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor swasta bersama-sama dengan sektor BUMN.
3.                  Diberlakukannya undang-undang penanaman modal asing (PMA).
            Dalam implementasinya ada empat argumentasi basis teori yang melandasi suatu kebijakan industrialisasi, yaitu :
·                    Keunggulan komperatif
            Negara-negara yang menganut basis teori keunggulan komperatif (comparative advantage) akan mengembangkan sub sektor atau jenis-jenis industri yang memiliki keunggulan komparatif baginya.
·                    Keterkaitan industrial
            Negara-negara yang bertolak dari keterkaitan industrial (industrial linkage) akan lebih mengutamakan pengembangan bidang-bidang kegiatan atau sektor-sektor ekonomi lain.
·                    Penciptaan kesempatan kerja
            Negara yang industrialisasinya dilandasi argumentasi penciptaan lapangan kerja (employment creator) niscaya akan lebih memprioritaskan pengembangan industri-industri yang paling banyak tenaga kerja. Jenis industri yang dimajukan bertumpu pada industri-industri padat karya dan indsutri-industri kecil.
·                    Loncatan teknologi
            Negara-Negara yang menganut argumentasi loncatan teknologi (teknologi jump) percaya bahwa industri-industri yang menggunakan tehnologi tinggi (hitech) akan memberikan nilai tambah yang sangat baik, diiringi dengan kemajuan bagi teknologi bagi industri-industri dan sektor lain.

D. Peranan Sektor Industri Indonesia .
            Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia setelah sektor pertanian. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia sampai tahun 1999. Bahkan sejak tahun 1991 peran sektor industri mampu menjadi sektor utama dengan mengalahkan sektor pertanian.

Di Indonesia industri dibagi menjadi empat kelompok,berdasarkan tenaga kerja yang terlibat :
1.      Industri rumah tangga
Industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2.      Industri Kecil           
Industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 10 orang, misalnya industry rumah tangga.
3.      Industri Menengah
Industri yang menggunakan tenaga kerja antara 5-10 orang. Modal usahanya sudah besar, misalnya dalam bentuk CV dan PT.
4.      Industri Besar
Industri yang menggunakan lebih dari 50 orang, dan antara pemimpin perusahaan dan karyawannya tidak saling mengenal. Modal usaha jauh lebih besar dan penjualan hasil produksinyapun lebih luas.

            Perindustrian di Indonesia telah berkembang pesat. Namun perindustrian yang telah maju tersebut tampaknya malah menjadi malapetaka bagi sektor pertanian. Dengan semakin banyaknya pabrik yang berdiri di setiap daerah bahkan daerah pedesaan telah menggusur lahan-lahan pertanian produktif yang jika tetap digunakan dapat menghasilkan komoditas pertanian yang unggul. Selain itu hujan asam yang timbul akibat adanya pencemaran dari gas-gas beracun yang tersebar di udara oleh pabrik-pabrik tersebut dapat merusak tanaman dan tanah sehingga hasil yang didapat sangat tidak bagus bahkan kurang baik jika dikonsumsi oleh manusia.


E. Dampak Industrialisasi di Indonesia.

Berikut ada beberapa dampak positif dari pembangunan industri:
a.        Menambah penghasilan penduduk.
b.       Menghasilkan aneka barang.
c.        Memperluas lapangan pekerjaan.
d.       Mengurangi ketergantungan dengan negara lain.
e.        Memperbesar kegunaan bahan mentah.
f.         Bertambahnya devisa negara.

Berikut dampak negatif dari pembangunan industri:
a.               Terjadinya arus urbanisasi.
b.               Terjadinya pencemaran lingkungan.
c.               Adanya sifat konsumerisme.
d.               Lahan pertanian semakin kurang.
e.               Cara hidup masyarakat berubah.
f.                Limbah industri menyebabkan polusi tanah.
g.                Terjadinya peralihan mata pencaharian.


CV. RAYA TEKNIK INDONESIA MENJUAL FILTER (AIR FILTER, FUEL FILTER, OIL FILTER, HYDRAULIC FILTER, TRANSMISSION FILTER, DLL) DAN SPARE PART KHUSUS UNTUK ALAT BERAT (HEAVY EQUIPMENT), GENSET , INDUSTRI, TRUCK DENGAN MEREK :

- GENUINE (KOMATSU, CATERPILLAR, MITSUBISHI, DLL)
- DONALDSON
- FLEETGUARD
- BALDWIN
- MANN
- RACOR
- FHAS
- GRIFFIN
- SAKURA
- HENGST
- PROGUARD
- JIMCO
- UNION
- DLL.


MENERIMA PEMBUATAN FILTER SESUAI DENGAN SPESIFIKASI DARI CUSTOMER. 

* HARGA FILTER UDARA,FILTER OLI, FILTER SOLAR DAN FILTER HIDROLIS YANG KOMPETITIF.


UNTUK STOCK DAN HARGA, SILAHKAN HUBUNGI :

MARKETING

RICO 081217696856 (WHATAPPS)
WEBSITE: HTTP://DISTRIBUTORFILTER.BLOGSPOT.CO.IDHTTP://RAYATEKNIKINDO.BLOGSPOT.CO.ID/
                RAYATEKNIKINDO.INDONETWORK.CO.ID
EMAIL : RAYATEKNIK.INDO@GMAIL.COM




Tidak ada komentar:

Posting Komentar